Minggu, 07 April 2013

PENGGUNAAN INSEKTISIDA DALAM PERTANIAN




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
secara umum para petani mengharapkan hasil pertaniannya meningkat, karena dengan meningkatnya hasil pertanian maka para petani akan mendapat keuntungan. Tapi jika tanaman petani terserang hama, maka para petani akan mendapat kerugian. Hama tanaman adalah hewan yang dapat merusak tanaman. Hama tanaman meliputi ulat, belalang, wereng, dan lain-lain. Oleh karena itu para petani memerlukan petisida. Jenis petisida yang sering digunakan oleh para petani adalah insektisida.
Insektisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi hewan serangga. Insektisida terbagi dua yaitu : Insektisida anorganik dan Insektisida organik. Insektisida anorganik adalah Insektisida yang terbuat dari bahan-bahan kimia atau biasa disebut Insektisida kimia. Bahan-bahannya adalah kalsium sianida dan natrium susenat. Sedangkan Insektisida organik adalah Insektisida yang terbuat dari bahan-bahan alami atau biasa disebut Insektisida nabati. bahan-bahannya seperti tanaman jenu dan tanaman tembakau. Dapat digunakan sebagai insektisida, karena akarnya mengandung rotenon. Sedangkan tanaman tembakau dapat digunakan sebagai insektisida, karena daunnya mengandung nikotin.
Para petani pada umumnya menggunakan insektisida kimia, sebenarnya petani belum mengetahui bahwa insektisida kima memiliki pengaruh yang tidak baik terhadap lingkungan disekitarnya. Misalnya, jika digunakan secara berlebihan, maka mikroorganik yang berperan penting dalam kesuburan tanah akan mati. Sedangkan jika penggunaannya kurang, maka hama tanaman lama-kelamaan akan kebal terhadap insektisida. Sedangkan insektisida nabati memiliki pengaruh yang baik bagi mikro organisme.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Insektisida adalah racun yang digunakan untuk membasmi hama tanaman, hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa:
“Insektisida adalah petisida yang digunakan untuk membasmi hama tanaman”. (Michael Purba, 127:2000).
Pada umunya hanya insektisida kimia saja yang digunakan untuk membasmi  hama tanaman, tetapi insektisida nabati juga dapat membasmi hama tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa:
“Insektisida nabati dapat digunakan sebagai pembasmi hama tanaman”. (Sunar dkk, 155:2004).
Insektisida memiliki pengruh yang cukup besar terhadap lingkungan pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa :
“Insektisida dapat mengendalikan lingkungan pertanian”. (Baehaki, 4  002).


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu:
·           pisau
·           saringan
·           aqua
·           botol semprotan
·           plastik
·           karet gelang
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu:
·           air
·           daun tembakau
·           akar jenu
·           hama tanaman
3.2 Cara Kerja
a.      mengambil nikotin dari daun tembakau
b.      mengiris daun tembakau tipis-tipis
c.       mengukus irisan daun tembakau sampai mendidih
d.      menyaring irisan daun tembakau
e.      memasukan air saringan kedalam botol semprotan
f.        mengambil rotenon dari akar jenu
g.      menumbuk akar jenu
h.      merendam tumbukan akar jenu selama satu malam
i.        menyaring rendaman akar jenu
j.        memasukan rendaman akar jenu ke dalam botol semprotan
k.       menyemprot hama dengan menggunakan insektisida nabati yang mengandung rotenon dan yang mengandung nikotin.
l.        membandingkan kecepatan reaksinya.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan



No.
Indikator
Perlakuan
Selang Waktu Reaksi Insektisida
Belalang
Ulat
1.
Nikotin
2 Jam
2 Jam
2.
Rotenon
3 Jam
3 Jam

4.2 Pembahasan
4.2.1 Kecepatan Reaksi Insektisida Nabati
Pada umunya para petani menggunakan pestisida sebagai pembasmi hama tanaman. Pestisida adalah jenis insektisida yang digunakan untuk membasmi hama tanaman. Insektisida terbagi dua yaitu insektisida anorganik dan insektisida organik. Insektisida anorganik adalah Insektisida yang terbuat dari bahan-bahan kimia atau biasa disebut Insektisida kimia. Bahan-bahannya adalah kalsium sianida dan natrium susenat. Sedangkan insektisida organik, adalah insektisida yang terbuat dari bahan-bahan alami atau biasa disebut insektisida nabati. bahan-bahannya seperti tanaman jenu dan tanaman tembakau. Dapat digunakan sebagai insektisida, karena akarnya mengandung rotenon. Sedangkan tanaman tembakau dapat digunakan sebagai insektisida, karena daunnya mengandung nikotin.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah diamati, insektisida yang mengandung nikotin dan rotenon memiliki kecepatan reaksi yang berbeda. Dan pada percobaan juga dapat terbukti bahwa insektisida nabati juga dapat membasmi hama tanaman. Setelah hama tanaman yaitu belalang dan ulat diberi semprotan yang mengandung nikotin dan rotenon, lalu dalam waktu beberapa jam hama tanaman mati.
Pada percobaan terlihat jelas bahwa insektisida nabati yang memiliki kecepatan reaksi yang cukup tinggi dan bekerja cukup cepat dalam membasmi hama tanaman adalah insektisida nabati yang mengadung nikotin. Sedangkan insektisida nabati reaksi yang cukup rendah dan bekerja cukup lambat membasmi hama tanaman adalah insektisida nabati yang mengadung rotenon. Hal ini dapat diketahui dari adanya perbedaan waktu.
Pada percobaan terlihat jelas bahwa, insektisida nabati yang memiliki kecepatan reaksi yang cukup tinggi dan bekerja cukup cepat, karena insektisida nabati yang mengandung nikotin memiliki tingkat konsentrasi yang cukup tinggi, dan memiliki pengaruh daya yang besar. Sehingga, hama tanman yang diberi nikotin dapat membasmi hanya dalam waktu 2 jam. Dalam waktu 1 jam, insektisida nabati yang mengadung nikotin belum menunjukan adanya intraksi racun terhadap hama tanaman. tetapi  pada waktu 1 setengah jam, racun yang dimiliki nikotin mulai menunjukan adanya interaksi dan racunnya mulai beraksi terhadap tubuh belalang dan ulat. Dan dalam wktu 2 jam hama tanaman mati.
Insektisida nabati yang memiliki kecepatan reaksi yang cukup rendah dan bekerja cukup lambat, karena insektisida nabati yang mengandung rotenon memiliki tingkat konsentrasi yang cukup rendah, dan memiliki pengaruh daya yang lemah. Sehingga, hama tanaman yang diberi rotenon dapat membasmi hanya dalam waktu 3 jam. Dalam waktu 1 jam, insektisida nabati yang mengandung rotenon belum menunjukan adanya interaksi racun terhadap hama tanaman. Tetapi  pada waktu 2 jam, racun yang dimiliki rotenon mulai menunjukan adanya interaksi dan racunnya mulai beraksi terhadap tubuh belalang dan ulat, dan dalam waktu 3 jam hama tanaman mati.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil :
1.      dalam membasmi hama tanaman dapat digunakan daun tembakau dan akar jenu, karena daun tembakau mengandung nikotin sedangkan akar jenu mengandung retenon.
2.      Insektisida nabati yang mengandung nikotin memiliki reaksi yang cepat dibandingkan insektisida nabati yang mengandung retenon.
5.2 Saran
Adapun saran yang  dapat diambil adalah :
1.       Sebaiknya para petani menggunakan insektisida nabati karena insektisida nabati memiliki pengaruh yang baik terhadap lingkungan.
2.       Sebaiknya para petani dapat memanfatkan tanaman yang berada disekitar lingkungan, sebagai insektisida. Seperti tanaman tembakau dan tanaman jenu.

DAFTAR PUSTAKA
Baehaki, Ir. 2002. Insektisida Pengendalian Hama Tanaman. Bandung: Angkasa.

Purba, Micheal. 2002. Kimia Untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Erlangga.

Sunarto, Dkk. 2004. Biologi Untuk SMP Dan MTs Kelas 1. Surakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih Sudah berkomentar dengan baik. Anda Sopan Kami Segan.