KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍ ﷲ ﺍﻠﺭ ﺣﻣﻦ ﺍ ﻟﺭ ﺣﻴﻡ
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T.
Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah, makalah ini bisa kami selesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam tak pula kita
haturkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, beserta segenap keluarga dan
sahabatnya yang telah mewariskan berbagai macam hukum sebagai pedoman
umatnya.
Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran-saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Kami Segenap
penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingannya kepada kami semua.
Dan akhirnya penulis berharap
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat umum,
terutama bagi kami sebagai penulis. Semoga apa yang kami perbuat mendapat
pahala serta ridha dari Allah S.W.T. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL.................................................................................. i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ..............................................................................
1.2
Rumusan
Masalah..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Masa
Sebelum Kenabian................................................................
2.2 Hijrahnya Rossullah.......................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi
terakhir, yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam, agama yang
paling mulia disisi Allah. Selain untuk menyebarkan agama Islam juga untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. ketika Nabi Muhammad masih kecil ia diasuh
oleh pamannya yang bernama Abu Tholib. Nabi Muhammad sudah dianggap seperti
anak sendiri oleh pamanya Abu Tholib, karena sudah dianggap seperti anak
sendiri maka kemanapun Abu Tholib pergi Nabi Muhammad selalu diajaknya. Ketika
menginjak dewasa Nabi Muhammad disuruh berdakwah oleh Allah SWT secara
sembunyi-sembunyi yakni melalui kerabat-kerabat dekatnya, kemudian secara
terang-terangan yakni kepada semua penduduk Makkah. Dalam dakwahnya, Nabi
Muhammad sering dapat kecaman dan ancaman dari kaum Quraisy terutama dari
pamannya sendiri yang tidak mau masuk Islam yaitu Abu Lahab. Hingga akhir
hayatnya Abu Lahab meninggal dalam keadaan kafir.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam perkembangan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW banyak permasalahan
yang dialami oleh Rosulullah ketika di Makkah dan di Madinah. Apa saja
peristiwa yang terjadi yang dialami Rosulullah ketika di makkah dan di madinah
akan kami bahas dalam pembahasan antara lain :
A. Masa Sebelum Kenabian
B.
Masa Menjadi Pemimpin Agama
C.
Hijrahnya Nabi Muhammad :
a. Masa Sebelum Hijrah
b. Masa sewaktu Hijrah
c. Masa Sesudah Hijrah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masa Sebelum Kenabian
Nabi Muhammad SAW di lahirkan di keluarga yang bersih dan suci serta
mempunyai silsilah terhormat, tetapi relatif miskin. Anggota Bani Hasyim yaitu
suatu kabilah yang berkuasa dalam suku Quraisy. Ayahnya bernama Abdullah anak
dari Abdul Muthollib dan ibunya benama Aminah Binti Wahab Binti Yuhroh. Beliau
lahir pada waktu subuh hari Senin tanggal 12 Robiul Awal tahun Gajah.
Bertepatan tanggal 20 April 571 M, dirumah ibunya di kampung Bani Hasyim di
kota Makkah Al Mukarramah. Tahun kelahiran Nabi dinamakan tahun gajah
karena pada tahun tersebut pasukan Abrahah gubernur kerajaan Habsiy (Ethopia),
dengan menunggang gajah menyerbu Makkah. Setelah di susukan ibunya selama tiga
hari, beliau disusukan oleh Suaebah hanya beberapa hari saja. Kemudian beliau
di susui dan di asuh oleh Halimah Binti Abi Dzuaib, seorang wanita dari dusun
Banu Sa'ad. Ketika Nabi SAW masih berusia 7 hari di khitan oleh kakeknya
sendiri Abdul Muthollib. Kemudian diberi nama Muhammad. Nabi Muhammad lahir
dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah meninggal dunia satu bulan setelah
menikahi Aminah. Beliau di asuh oleh Halimah selama empat tahun, setelah
menyusui nabi Allah melimpahkan banyak berkah yang berlipat ganda kepadanya.
Setelah itu, kurang lebih selama 2 tahun dia berada dalam asuhan ibu
kandunganya.
Ketika beliau berumur 6 tahun ibunya Siti Aminah mengajaknya berziarah
menengok saudara-saudaranya di Madinah bersama Ummu Aiman, budak wanita
peninggalan ayahnya. Dengan takdir Allah SWT pada waktu perjalanan mereka
sampai disuatu tempat bernama Abwa'dan Siti Aminah jatuh sakit, beberapa hari
kemudian meninggal dunia, dan dikuburkan di tempat itu juga. Akhirnya Nabi SAW
diasuh kakeknya, namun dua tahun kemudian kakeknya meninggal dunia karena sudah
tua. Kemudian diasuh pamannya Abu Tholib. Dalam usia muda Muhammad hidup
menggembala kambing keluarganya dan penduduk makkah. Melalui pengembalaan ini
Dia berpikir dan merenung, pemikiran dan perenungan ini membuatnya jatuh dari
pemikiran nafsu duniawi, sehingga ia terhindar dari berbagai macam noda yang
dapat merusak namanya. Karena itu ia di juluki Al Amin (orang yang terpercaya).
Nabi Muhammad ikut pamannya berdagang untuk pertama kali ke Syiria (Syam) dalam
usia 12 tahun. Kafilah itu di pimpin Abu Tholib. Dalam perjalanan ia bertemu
pendeta Kristen bernama Buhoiroh, pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada
Nabi Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita kristen. Ketika nabi berusia 15
tahun beliau ikut pergi ke medan perang "Al-Fidjar" ialah peperangan
yang terjadi antara keluarga keturunan Kihanah dan keluarga Khuraisiy.
Peperangan terjadi di Nahlah yaitu suatu tempat yang letaknya antara kota
Makkah dan kota Thoif. Kata Fidjar artinya durhaka atau pendurhaka. Dinamakan
perang Fidjar karena asal terjadinya pelanggaran terhadap undangan-undang yang
suci. Lebih tegas perang Al Fidjar untuk memerangi orang-orang pendurhaka.
Perang ini berjalan sampai 4 tahun lamanya kemudian diselesaikan dengan perdamaian.
Pada waktu Nabi Muhammad SAW berusia 20 tahun beliau mengikuti sebuah
perserikatan yang bernama Hilful-Fudhul artinya sumpah atau perjanjian yang
disertai sumpah yang utama "karena untuk membela hak" yang dianiaya
orang lain. Perserikatan tersebut berpusat di kota Makkah. Meskipun beliau
tampak paling muda dalam perserikatan itu tetapi karena beliau dikenal sebagai
orang yang berpikiran cerdas, berdada lebar, dan berbudi luhur maka seketika
itu beliau di pilih menjadi anggota pengurus. Diriwayatkan perserikatan itu
hidup sampai pada permulaan Islam.
Pada usia ke 25 beliau berangkat ke Siyria membawa barang dagangan saudagar
wanita kaya raya yang telah lama menjanda, yang bernama Khodijah. Dalam
perdagangan ini nabi memperoleh laba yang besar. Kemudian Khodijah melamarnya,
lamaran itu diterima dan pernikahan segera di laksanakan. Saat itu nabi berusia
25 tahun dan Khodijah berusia 40 tahun. Dalam perkembangan selanjutnya Khotijah
adalah wanita yang pertama kali masuk Islam dan banyak membantu nabi dalam
perjuangan menyebarkan Islam. Perkawinan beliau dikaruniai 6 orang anak 2 putra
dan 4 putri yang bernama Qosim, Abdullah, Zainab, Roqoiyah, Ummu Khultsum dan
Fatimah. Kedua putranya meninggal waktu kecil. Nabi Muhammad SAW tidak menikah
lagi sampai Khodijah meninggal. Ketika itu nabi berumur 50 tahun. Pada waktu nabi berusia kurang lebih 35 tahun Makkah
di timpa bencana aib yang sangat hebat. Ka'bah yang selama 200 tahun terakhir
tidak pernah mengalami kerusakan dan tidak pernah diperbaiki lagi tenggelam dan
roboh oleh bencana tersebut. Dalam perkerjaan ini nabi ikut serta
mengerjakannya dengan cara mengangkat batu dan memindahkannya dari satu tempat
ke tempat lain. Bersama dengan pamannya yang paling muda Abbas bin Abdul
Muthollib. Setelah pekerjaan selesai, hanya tinggal peletakan Hajar Aswad,
yaitu pada pojok dinding sebelah timur. Maka terjadilah perselisihan para
pembela Quraisy. Tentang siap yang berhak meletaka Hajar Aswad pada tempatnya.
Atas usul Hudzaifah bin Mughfiroh yaitu barang siapa besok pagi yang
masuk ke Masjidil Haram terlebih dahulu melalui pintu Bani Sjaibah, maka ialah
yang berhak menaruh Hajar Aswat tersebut. Keesokan harinya ada orang melihat
bahwa nabi SAW yang lebih dahulu masuk ke dalam Masjidil Haram melalui pintu
Bani Sjaibah. Oleh karena itu, pada hari itu juga mereka berkumpul di Masjidil
Haram dan memutuskan bahwa orang yang berhak meletakan Hajar Aswad ditempatnya
adalah Muhammad Al-Amin. Dengan demikian perselisihan dapat diselesaikan dengan
bijaksana dan semuanya meras puas. Pada
usia Nabi mencapai 40 th, maka kian hari kian mendalam hasratnya untuk
menjauhkan diri dari masyarakat ramai, maka ketika itu beiau sudah sering kali
meninggalkan keluarganya untuk berkhalwat. Dengan tujuan untuk menenangkan
pikiran. Tidak lama kemudian beliau menemukan tempat untuk berkhalwat, yaitu
gunung yang tingginya kurang lebih 200 m dan terkenal dengan nama Gua Hiraa'.
Setelah berkhalwat selama 6 bulan lamanya pada malam hari tanggal 17 Ramadhan
tahun 611 M Allah menurunkan wahyu yang pertama yaitu surat Al-Alaq 1-5. dengan
turunya wahyu yang pertama pada malam hari itulah Nabi Muhammad diangkat ke
hadirat-Nya menjadi Nabi dan Rosul. Untuk menyampaikan Risalahnya kepada umat
manusia dan sebagai rahmat alam semesta.
Jadi pada waktu itu, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhmmad SAW sesudah
ayat dari surat al Al Alaq kemudian surat Al Qolam, lalu surat Al Muzammil.
Sesudah terputusnya wahyu selama kurang lebih 3 tahun kemdian surat AL
Muddasirt. Sesudah nabi Muhammad SAW menerima Surat AL Muddatsir yang mana
beliau diperintahkan supaya berdiri dengan mengancam, maka beliau dengan
dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi yaitu beliau berseru (berda'wah) yang
berdekatan dengan beliau. Seruan beliau yang pertama kali adalah ditujukan pada
kepada orang yang serumah dengan beliau, yang kedua kalinya adalah ditujukan
pada orang-orang yang bersahabat baik dan dekat dengan beliau. Yang ke-3 kali
adalah ditujukan dengan orang-orang yang agak dekat dengan beliau. Dan tempat
yang dipilih beliau untuk berda'wah adalah rumah Al-Arkam bin abi Arkam AL
Mahzumy. Nabi SAW mulai mengajak bicara orang banyak mengenai islam dan
mengajak mereka supaya bersedia memluk agama Allah yang dibawakan olehnya.
Ajaran yang diajarkan Nabi SAW mencakup 4 pokok :
1. Mengesakan Allah (tauhid)
secara mutlak :
Manusia bukanlah budak atau hamba apapun yang ada di bumi atau alam semesta
sebab semua yang ada dilangit dan di bumi adalah makhluk ciptaan Allah, redah
dihadapan keagungannya kecil dihadapan kekuasaannya dan tunduk kepada ketentuan
hukumnya.
2. Kehidupan Akhirat
Pada suatu hari akan tiba saat yang tidak diragukan lagi, dimana Semua
manusia akan dihadapkan kepada Tuhannya dan terhadap apa yang mereka lakukan
dikehidupan dunia akan di adakan perhitungan yang sangat cermat.
3. Pembersih Jiwa
Dengan jalan menjalankan ibadah tertentu yang telah ditetapkan Allah dan
dengan meninggalkan urusan-urusan lain yang akan mengakibatkan tidak
terpenuihinya kewajiban ibadah.
4. Memlihara Kehidupan Masyarakat
Islam
Sebagai kesatuan bulat berdasarkan Ukhuwah Islamiyah (pesaudaraan islam).
Hal itu wajib dilaksanakan dalam bentuk membela orang yang teraniaya menolong
orang yang sengsara dan memperkuat orang yang lemah tak berdaya.
Da'wah Islam semakin meluas di Makkah dan mulai mempengaruhi orang-orang
yang sanggup berfikir. Mereka mencampakan kepercayaan jahiliyah dan cepat-cepat
memeluk agama yang baru. Islam turunnya ayat Al Qu'ran didalam hati yang
bertaburkan benih-benih Iman. Laksana hujan yang turun di atas ladang yang
subur seperti yang tercantum pada surat Al Hajj : 5. yang artinya :
"manakala kami turunkan hujan diatasnya maka hidup dan suburlah tanah itu
serta menumbuhkan berbagai macam tanaman indah. " Sedikit demi
sedikit orang-orang yang beriman berusaha meningkatkan keimanan mereka dan
dengan perasaan ragu serta cinta mereka berkumpul disekitar pemimpin mereka
Rosulullah Muhammad SAW. Masing-masing menguraikan dengan jujur pokok-pokok
pemikiran mereka tentang Islam setelah kurang lebih 3 tahun lamanya secara
sembunyi-sembunyi seperti yang disebutkan tadi dan orang yang telah beriman
mengikuti seruan beliau ada 39 orang dan dengan sembunyi-sembunyi serta
diam-diam mereka masing-masing tak akan patuh kepada agama yang dipimpin Nabi
Muhammad SAW. Beliau menerima wahyu Allah yang artinya "maka tempatkanlah
oleh mu (Muhammad) barang yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang
yang mempersekutukan Tuhan, bahwa sesungguhnya kami ( Allah lah yang
mencukupkan kamu dari orang-orang yang memperolok-olok )" Al Hajjr :
93-94. setelah menerima wahyu tersebut beliau berda'wah secara terbuka
langkah yang diambil Nabi Muhammad SAW dalam berda'wah adalah menyeru pada
masyarakat umum. Nabi Muhammad SAW mulai menyeru pada segenap lapisan
masyarakat tetang islam dengan terang-terangan baik golongan bangsawan maupun
hamba sahaya. Mula-mula ia menyeru penduduk Makkah, kemudian penduduk
negeri-negeri lain. Disamping itu, ia juga menyeru orang-orang yang datang ke
makkah dari berbagai negeri untuk mengerjakan Haji. Kegiatan da'wah
dilakukannya tanpa rasa lelah, dengan usahanya yang gigih hasil yang diharapkan
mulai terlihat pengikut Nabi mulai bertambah banyak. Meskipun kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang lemah namun semangat mereka sungguh membara.
Setelah da'wah terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha
menghalangi da'wah Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi semakin
keras tantangan dilancarkan kaum Quraisy. Menurut Ahmad Salabiy ada 5 faktor
orang Quraisy menentang seruan Islam yaitu :
1. Mereka tidak dapat membedakan
antara kenabian dan kekuasaan.
2. Nabi Muhammad menyerukan
persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
3. Para pemimpin Quraisy tidak dapat
menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akherat.
4. Taqlid kepada nenek moyang adalah
kebiasaan yang berurat akar pada bangsa arab.
5. Pemahat dan penjual patung
memandang islam sebagai penghalang rizki.
Banyak cara yang ditempuh pemimpin Quraisy untuk mencegah da'wah Nabi
Muhammad. Diantaranya mereka meminta kepada Abu Thollib memilih diantara dua
yaitu memerintahkan Nabi Muhammad untuk berhenti dari da'wahnya atau anda
menyerahkan kepada kami sehingga Abu Tholib tidak mengalami kesulitan dalam
hidupnya. Nampaknya Abu Tholib cukup terpengaruh sehingga ia mengaharap nabi
Muhammad menghentikan da'wahnya tapi Nabi Muhammad menolak. Setelah cara-cara
diplomatik dan bujuk rayu oleh kaum Quraisy gagal tindakan-tindakan kekerasan
secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan semain ditingkatkan. Tindakan
kekerasan lebih instensif dilaksanakan setelah mereka mengetahui bahwa
dilingkungan rumah tangga mereka sendiri sudah ada yang masuk Islam.
2.2 Hijrahnya Rosulullah
A. Masa Sebelum Hijrah
Kaum Quraisy umumnya, dan bahkan sebagian dari kaum muslimin sendiri
rupanya tidak memahamkan akan ketinggian wujud dan arti Isra' dan Mi'roj
Rosulullah SAW itu. Sehingga diantara mereka ada yang sampai meninggalkan Agama
Islam, kembali kepada nenek moyangnya lama. Maka bertanbah galaklah musuh-musuh
Islam, tertama kaum Quraisy, mengejek-ejek Nabi dan menyakitinya. Maka seketika
lamanya beliau tidak bepergian lagi dan hanya menantikan pertolongan dari Allah
SWT.
Maka saat itu kilat kemenangan yang ditunggu tampaklah jauh dikaki langit,
diufuk kota Yasrib (Madinah). Tidaklah heran pertolongan yang diharapkan datang
dari jurusan negeri yang demikian rapat hubunganya perhubungan dengan
Rosulullah sendiri.dalam musim Haji diantara penduduk Yatsrib yang naik haji ke
Makkah terdapat 12 orang kaum muslimin. Di Aqobah mereka berjumpa dengan nabi
dan disanalah kaum muslimin yang berasal dari kota Yatsrib itu menyatakan
Bai'ah {menyatakn sumpah setianya} dihadapan Rosulullah. Di situ mereka
berjanji tidak akan mempersekutukan Allah dengan apa dan dengan apapun juga,
tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh kanak-kanak dan
tidak akan melakukan kecurangan dan kedustaan. Perjanjian ini dalam riwayat
terkenal dengan nama " Ba'iah Al'aqobah Al ula " Yakni
perjanjian Aqobah yang pertama.
B. Masa Sewaktu Hijrah
Putusan permusyawaratan kaum quraisy di Darunnadwah untuk membunuh
Rosullullah itu sampai kepadanya. Maka untuk menghadapi putusan yang sangat
berbahaya ini, tiba-tiba datanglah wahyu menyuruh beliau berhijrah. Ketika
malamnya Rosulullah diperintahkan berangkat itu, tepat pada waktu yang
ditentukan oleh kaum Quraisy untuk melaksanakan putusan yang telah ditetapkan
di darunnadwah. Sejak matahari terbenam rumah beliau telah dijagai dan di
kepung oleh algojo-algojo Quraisy. Untuk mmperdaya mereka Rosulullah menyuruh
Ali bin Abi Tholib untuk tidur di tempat tidurnya berselimut burdah Achdlar,
setelah larut dua per tiga malam dibawah perlindungan Allah swt Rosulullah
keluar dari rumah tanpa diketahui oleh algojo-algojo Quraisy, kemudian beliau
pergi kerumah Abu Bakar lalu menuju kearah selatan, ke sebuah bukit yang
bernama " Jabal Tsour " dan didalam sebuah gua di lereng bukit itu
mereka bersembunyi. Dari waktu kewaktu algojo-algojo Quraisy terus mengawasi
hingga menjelang subuh, betapa kesal dan marahnya algojo-algojo itu setelah
tahu bahwa yang tidur itu bukan muhammad melainkan Ali bin Abi Tholib. Kemudian
mereka langsung mencari keluar, Akhirnya pencarian mereka sampai juga kedekat
gua tempat Rosul dan Abu bakar bersembunyi, tetapi tidak menemukannya juga. Karena
mereka mengaggap bahwa muhammad tidak bersembunyi di goa tersebut, dibuktikan
dengan adanya sarang laba-laba dan dua burung merpati yang sedang mengerami
telur. Dalam gua itu Rosulullah dan Abu Bakar bersembunyi lebih kurang tiga
malam tidak ada yang tahu akan keadaan tempat mereka selain putra-putri
Abu Bakar. Tetapi belum berselang beberapa hari mereka keluar dari goa itu
tiba-tiba mereka dikejar oleh Suraqah bin Malik bin Ju'syum, tetapi suraqah pun
gagal kerena sewaktu kudanya mendekati nabi kuda sekaligus penumpangnya jatuh
tersungkur bagai tak berdaya. Itulah mukjizat yang diperlihatkan allah untuk
membuktikan kebenaran Rosulullah.
C. Masa Setelah Hijrah
Kedatangan Nabi dikota madinah ini membawa misi perdamaian. Nabi dimohon
menjadi penengah diantara mereka yang terlibat suatu konflik. Selain itu,
sebagai seorang rosul, Muhammad SAW bercita-cita untuk meneruskan dakwahyang
pernah dibangun fondasi teologinya di periode Makkah. Maka, untuk mencapai
cita-cita pembangunan masysrakat yang beradap, nabi mengupayakan dasar-dasar
masyarakat melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, mendirikan Masjid. Masjid yang pertama kali di bangun ialah masjid
quba yang berlokasi dipinggiran kota Madinah. Masjid ini tidak hanya berfungsi
untuk beribadah saja melainkan Masjid ini bersifat mulifungsi, satu sisi
berfungsi untuk mengembangkan kehidupan spiritual, dandisisi lain
untukmembentuk integrasi sosial.
Kedua, mempersatukan antara sahabat anshor dan muhajirin. Dengan
dipersatukanya kedua golongan mak antara kedua golongan terjadi saling
menghomati, bahu-membahu, dan saling bantu-membantu.
Ketiga, kerja sama antar komponen penduduk Madinah{muslim dan non
muslim} Nabi berusaha menjembatani terjadinya hubungan-hubungan sosial yang
harmonis antar semua komponen atau golongan yang ada di Madinah.
Bagaimana diantara golongan-golongan tidak terjadi pertikaian ataupun
saling menyarang, bahkan bisa bersatu dalam manghadapi musuh-musuh dari luar
madinah. Maka Nabi Muhammad SAW memprakarsai lahirnya apa yang kemudian disebut
Piagam Madinah. Adapun pokok-pokoknya Piagam Madinah antara lain :
1. Seluruh masyarakat turut
menandatangani bersatu membentuk satu kesatuan kebangsaan.
2. Jika salah satu kelompok yang turut
menandatangani piagam ini diserang oleh musuh,maka kelompok yang lain harus
membelanya dengan menggalang kekuatan gabungan.
3. Tidak suatau kelompok pun
diperkenankan mengadakan persekutuan dengan kafir Quraisy atau memberikan
perlindungan kepada mereka atau membantu mereka mengadakan perlawanan terhadap
masyarakat Madinah.
4. Orang Islam,Yahudi dan seluruh warga
Madinah yang lain bebas memeluk agama dan keyakinan masing-masingdan
menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
5. Urusan pribadi atau perseorangan,
atau perkara-perkara kecil tidak harus melibatkan pihak-pihak lain.
6. setiap bentuk penindasan dilarang.
7. Mulai hari ini segala bentuk
pembunuhan, penganiyayaan diharamkan di seluruh negeri Madinah.
8. Muhammad Rosulullah, menjadi kepala
Republik Madinah dan memegang kekuasaan peradilan yang tertinggi.
Keempat,meletakkan dasar politik,ekonomi dan sosial untuk masyarakat
baru.untuk itu belieu berusaha menetapkan dan menegakkan hukum,utamanya hukum
yang berkaitan denganm masalah-masalah private seperti hukum keluarga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang terpilih untuk menda'wahkan
(menyebarkan) agama Islam. Dalam dakwahnya Nabi Muhammad SAW dapat kecaman dari
kaum Quraisy juga dari pamanya sendiri kemudian Nabi Muhammad SAW disuruh
berhijrah oleh Allah SWT untuk menghindari kecaman tersebut lalu Nabi Muhammad
SAW berhijrah ke Madinah, disanalah agama Islam mencapai kejayaanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syed Ameer. Api Islam. 1983. Jakrta : Bulan Bintang.
Al Ghazaly, Muhammad. Fiqhus Sirah. 1986. Bandung: PT. Al Ma'arif.
Cholil, Muhammad. Kelengkapan Tareh Nabi Muhammad. 1969. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
Nurhakim, Muhammad. Sejarah dan Peradapan Islam. 2004. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Rusan. Lintasan Sejarah Islam. 1984. Semarang:
Wicaksana.