Minggu, 07 April 2013

PENDIDIKAN MENUNJANG ANAK CERDAS




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam ajaran Islam perkawinan adalah perjanjian antara sepasang manusia dengan Allah SWT, bahwa mereka benjanji untuk hidup dalam kasih sayang. Oleh karena itu dalam memilih jodoh syarat utama yang paling disukai oleh Allah adalah “Keimanan Kepada Allah”. Dengan keimanan yang baik pula dan nanti akan menjadi contoh buat anak-anaknya. Karena dasar pembentukan akhlak bermula dari dalam keluarga, hubungan antara anak dan orang tua yang penuh kasih sayang adalah dasar terujudnya suatu kelaurga yang Islami.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan sebagai persyaratan mengikuti Ujian Sekolah/Ujian Nasional.
2.      Untuk lebih melatih diri dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan agar nantinya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik.
3.      Untuk mengetahui bagaimana cara mendidik anak dan membangun keluarga yang baik dalam ajaran Islam.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan
Ada beberapa pengertian pendidikan menurut para pakar pendidikan Islam, yaitu:
1.      Menurut Orang Awam
Pendidikan adalah mengajari murid di sekolah, melatih anak hidup sehat. Menekuni penelitian membawa anak ke masjid, melatih anak mengaji dan lain-lain.
2.      Menurut Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara dasar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
3.      Menurut Alfred North whitehead
Ia mengambil pengertian pendidikan yang sangat sempit yaitu pendidikan adalah pembinaan keterampilan menggunakan keterampilan.
4.      Menurut Iodge (1974:23) menyatakan bahwa pendidikan dalam pengertian yang sangat sempit skedar pendidikan yang diajarkan di sekolah.
2.2. Pendidikan Agama dalam keluarga
Kunci pendidikan agama terletak pada pendidikan agama dalam keluarga. Inti pendidikan dalam keluarga itu ialah hormat kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada saudara, kepada kerabat dan lain-lain. Pendidikan agama dalam keluarga sebenarnya tidak  boleh terpisah dari pendidikan agama disekolah, mula-mula pendidikan agama dalam keluarga sebagai fondasi kemudian dilanjutkan disekolah sebagai pengembangan rincinya. Pendidikan agama itu sangat penting bagi pengembangan keagamaan anak.
Kewajiban bagi orang tua menyelenggarakan pendidikan dalam keluarga dan kewajiban itu wajar karena Allah menciptakan orng tua yang bersifat mencintai anaknya.
Dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat Allah, amanat wajib dipertanggung jawabkan. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah mudah.
Tuhan memerintahkan agar setiap orang tua menjaga keluarganya dari siksa neraka:
قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya: “Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka”
Jadi, tanggung jawab itu pertam-tama adalah sebagai suatu kewajiban dari Allah, kewajiban harus dilaksanakan.
Dalam surat Al-Furqan ayat 74 dijelaskan bahwa anak-anak itu adalah penyayang hati:
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.
Artinya: “Dan orang-orang berkata “Ya Tuhan kami anugrahkanlah kepada kami istri dan keturunan yang menyenangkan hati”(Q.S. Al-Furqan :74)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia membawa sifat menyenangi harta dan anak-anak. Cinta kepada anak telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya itu berarti juga pelajaran untuk segenap muslim.


2.3. Bentuk Pendidikan
Adapun bentuk-bentuk pendidikan dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Penanaman Keimanan
Jarang orang tua menyadari bahwa kunci pendidikan terletak pada pendidikan agama di sekolah. Dan kunci pendidikan di sekolah terletak pada pendidikan agama dalam keluarga. Kunci pendidikan dalam keluarga ialah mendidik anak, menghormati Allah, orang tua dan guru.
Mengapa pendidikan keimanan itu sulit? Karena pendidikannya yaitu orang tua adalah yang mula-mula harus memiliki iman yang mantap, setalah itu barulah ia mampu mendidik iman anak-anaknya. Cara mendidik keimanan terdiri atas:
1.      Pembiasaan
2.      Pujian
3.      Hadiah
4.      Hukuman
2. Hukuman dalam pendidikan
Hukuman pendidikan mempunyai pengertian yang luas, mulai dari hukuman ringan hingga hukuman yang berat, dalam pendidikan Islam diakui perlunya hukuman berupa pukulan apabila anak berumur 10 tahun belum mau sholat. Ahli didik muslim berpendapat bahwa hukuman itu tidak boleh berupa kekerasan tetapi dengan lemah lembut. Berikanlah hukuman yang mendidik tidak menyakti badn dan jiwa. Anak harus mengetahui mengapa dihukum, dan hukuman itu harus membawa anak kepada kesadaran akan kesalahannya.
Pendidikan yang keras akan menghasilkan anak yang berjiwa kasar, dan sulit untuk diatur. Apabila pendidikan itu dijiwai dengan kasih sayang maka akan menghasilkan anak yang berjiwa lembut dan mudah dalam mendidiknya.
2.4. Cara Mengajarkan Akhlak
Akhlak adalah perilaku sehari-hari yang mencerminkan dalam ucapan, sikap dan perbuatan. Seperti hormat dan santun kepada orang tua, guru dan sesama manusia. Akhlak tidak akan tumbuh tanpa diajarkan dan dibiasakan. Pemberian pelajaran akhlak tidak hanya sekedar menyuruh menghafal nilai-nilai normatif akhlak secara kognitif dan juga melalui ceramah, tetapi juga akhlak harus diajarkan sebagai perangkat sistem yang satu sama lain saling terkait dan medukung.
Sarana pendidikan agama yang paling uatama adalah musholla atau masjid. Masjid ini dapat dijadikan sebagai pusat pendidikan utama dalam aspek pmbiasaan dan pengamalan agama, dengan membiasakan mengajak anak untuk sholat zhuhur berjamaah, karena dalam kesempatan berjamaah banyak hal yang didapat oleh anak didik secara tidak langsung.
Akhlak juga dapat tumbuh dalam jiwa anak apabila dalam suatu keluarga terjadi hubungan saling menyayangi dan menghormati suasana keluarga dan perlakuan orang tua harus dapat memenuhi kebutuhan pokok anak, baik kebutuha jasmani maupun rohani. Apabila kebutuhan tersebut dipenuhi dengan baik maka pertumbuhan jiwa anak akan positif. Riang dan meyenangkan anak yang mempunyai pengalaman keagamaan dan contoh sikap yang baik dari orang tuanya maka pembiasan dan perilaku orang tuanya itulah pembiasan dn perilau orang tuanya itulah yang menjadi cara yang baik untuk mengajarkan anak-anaknya kepada akhlak yang sesuai menurut pendangan Islam.
2.5. Terwujudnya Suatu keluarga Sehat dan Bahagia
Adapun perwujudan suatu keluarga yang dapat dikategorikan sebagai keluarga yang sehat dan bahagia yang amat penting bagi tumbuh kembangnya seorang anak, yaitu:


1.      Kehidupan  beragama  dalam keluarga
2.      Menpunyai waktu untuk bersama
3.      Mempunyai pola komunikasi yang baik bagi sesama anggota keluarga
4.      Saling menghargai satu sama lain
5.      Masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai kelompok
6.      Bila terjadi sesuatu permasalahan dalam kluarga mereka mampu menyelesiakan secara positif dan konstruktif (membangun).
Perkembangan/pertumbuhan kepribadian anak tidaklah terjadi begitu saja. Anak akan tumbuh kembang dengan biak dan memiliki kepribadian yang matang apabila diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia.


BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Tangung jawab pendidikan beragama sangatlah berat, khususnya bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, manusia tidak akan mampu melaksanakan apa-apa termasuk melaksanakan perbuatan seperti mendidik anak, jika tanpa bantuan dan  bimbingan Allah, karena “tiada daya dan tiada upaya kemampuan, kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
Hendaklah dalam rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak ada kemampuan dalam melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akhlak akan nampak dari keluarga sampai masyarakat.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut:
1.      Agar setiap orang tua lebih memperhatikan pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan agama dan akhlak
2.      Mohon pertolongan kepada Allah untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk dalam mendidik anak.


DAFTAR PUSTAKA
Al- Attas, Syed Muhammad Al-Naquib, 1979. Aims and Objectives of Islamic Education. Jeddah: King Abdul Aziz University.
Ashraf, Ali. 1989. Horison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Firdaus.
Al-Abrasyi, Muhammad, Atiyah. 1974. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemahan Bustami A. Gani dan Djohar Bahry. Djakarta: Bulan Bintang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih Sudah berkomentar dengan baik. Anda Sopan Kami Segan.