BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ajaran Islam
perkawinan adalah perjanjian antara sepasang manusia dengan Allah SWT, bahwa
mereka benjanji untuk hidup dalam kasih sayang. Oleh karena itu dalam memilih
jodoh syarat utama yang paling disukai oleh Allah adalah “Keimanan Kepada Allah”.
Dengan keimanan yang baik pula dan nanti akan menjadi contoh buat anak-anaknya.
Karena dasar pembentukan akhlak bermula dari dalam keluarga, hubungan antara
anak dan orang tua yang penuh kasih sayang adalah dasar terujudnya suatu
kelaurga yang Islami.
1.2. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan sebagai persyaratan mengikuti Ujian Sekolah/Ujian Nasional.
2. Untuk lebih melatih diri
dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan agar nantinya dapat membuat karya
ilmiah yang lebih baik.
3. Untuk mengetahui bagaimana
cara mendidik anak dan membangun keluarga yang baik dalam ajaran Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Pendidikan
Ada
beberapa pengertian pendidikan menurut para pakar pendidikan Islam, yaitu:
1. Menurut Orang Awam
Pendidikan adalah mengajari
murid di sekolah, melatih anak hidup sehat. Menekuni penelitian membawa anak ke
masjid, melatih anak mengaji dan lain-lain.
2. Menurut Marimba
Pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara dasar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
3. Menurut Alfred North
whitehead
Ia mengambil pengertian
pendidikan yang sangat sempit yaitu pendidikan adalah pembinaan keterampilan
menggunakan keterampilan.
4. Menurut Iodge (1974:23)
menyatakan bahwa pendidikan dalam pengertian yang sangat sempit skedar
pendidikan yang diajarkan di sekolah.
2.2.
Pendidikan Agama dalam keluarga
Kunci pendidikan agama
terletak pada pendidikan agama dalam keluarga. Inti pendidikan dalam keluarga
itu ialah hormat kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada saudara, kepada kerabat
dan lain-lain. Pendidikan agama dalam keluarga sebenarnya tidak boleh terpisah dari pendidikan agama
disekolah, mula-mula pendidikan agama dalam keluarga sebagai fondasi kemudian
dilanjutkan disekolah sebagai pengembangan rincinya. Pendidikan agama itu
sangat penting bagi pengembangan keagamaan anak.
Kewajiban bagi
orang tua menyelenggarakan pendidikan dalam keluarga dan kewajiban itu wajar
karena Allah menciptakan orng tua yang bersifat mencintai anaknya.
Dilihat
dari ajaran Islam, anak adalah amanat Allah, amanat wajib dipertanggung
jawabkan. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah mudah.
Tuhan
memerintahkan agar setiap orang tua menjaga keluarganya dari siksa neraka:
قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ
نَارًا
Artinya:
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka”
Jadi,
tanggung jawab itu pertam-tama adalah sebagai suatu kewajiban dari Allah,
kewajiban harus dilaksanakan.
Dalam
surat Al-Furqan ayat 74 dijelaskan bahwa anak-anak itu adalah penyayang hati:
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.
Artinya:
“Dan orang-orang berkata “Ya Tuhan kami anugrahkanlah kepada kami istri dan
keturunan yang menyenangkan hati”(Q.S. Al-Furqan :74)
Dalam
ayat ini dijelaskan bahwa manusia membawa sifat menyenangi harta dan anak-anak.
Cinta kepada anak telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya itu
berarti juga pelajaran untuk segenap muslim.
2.3. Bentuk Pendidikan
Adapun bentuk-bentuk pendidikan
dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Penanaman Keimanan
Jarang
orang tua menyadari bahwa kunci pendidikan terletak pada pendidikan agama di sekolah.
Dan kunci pendidikan di sekolah terletak pada pendidikan agama dalam keluarga.
Kunci pendidikan dalam keluarga ialah mendidik anak, menghormati Allah, orang
tua dan guru.
Mengapa
pendidikan keimanan itu sulit? Karena pendidikannya yaitu orang tua adalah yang
mula-mula harus memiliki iman yang mantap, setalah itu barulah ia mampu
mendidik iman anak-anaknya. Cara mendidik keimanan terdiri atas:
1. Pembiasaan
2. Pujian
3. Hadiah
4. Hukuman
2. Hukuman
dalam pendidikan
Hukuman
pendidikan mempunyai pengertian yang luas, mulai dari hukuman ringan hingga
hukuman yang berat, dalam pendidikan Islam diakui perlunya hukuman berupa
pukulan apabila anak berumur 10 tahun belum mau sholat. Ahli didik muslim
berpendapat bahwa hukuman itu tidak boleh berupa kekerasan tetapi dengan lemah
lembut. Berikanlah hukuman yang mendidik tidak menyakti badn dan jiwa. Anak
harus mengetahui mengapa dihukum, dan hukuman itu harus membawa anak kepada
kesadaran akan kesalahannya.
Pendidikan yang keras akan
menghasilkan anak yang berjiwa kasar, dan sulit untuk diatur. Apabila
pendidikan itu dijiwai dengan kasih sayang maka akan menghasilkan anak yang
berjiwa lembut dan mudah dalam mendidiknya.
2.4.
Cara Mengajarkan Akhlak
Akhlak
adalah perilaku sehari-hari yang mencerminkan dalam ucapan, sikap dan
perbuatan. Seperti hormat dan santun kepada orang tua, guru dan sesama manusia.
Akhlak tidak akan tumbuh tanpa diajarkan dan dibiasakan. Pemberian pelajaran akhlak
tidak hanya sekedar menyuruh menghafal nilai-nilai normatif akhlak secara
kognitif dan juga melalui ceramah, tetapi juga akhlak harus diajarkan sebagai
perangkat sistem yang satu sama lain saling terkait dan medukung.
Sarana
pendidikan agama yang paling uatama adalah musholla atau masjid. Masjid ini
dapat dijadikan sebagai pusat pendidikan utama dalam aspek pmbiasaan dan
pengamalan agama, dengan membiasakan mengajak anak untuk sholat zhuhur
berjamaah, karena dalam kesempatan berjamaah banyak hal yang didapat oleh anak
didik secara tidak langsung.
Akhlak juga dapat tumbuh
dalam jiwa anak apabila dalam suatu keluarga terjadi hubungan saling menyayangi
dan menghormati suasana keluarga dan perlakuan orang tua harus dapat memenuhi
kebutuhan pokok anak, baik kebutuha jasmani maupun rohani. Apabila kebutuhan
tersebut dipenuhi dengan baik maka pertumbuhan jiwa anak akan positif. Riang
dan meyenangkan anak yang mempunyai pengalaman keagamaan dan contoh sikap yang baik
dari orang tuanya maka pembiasan dan perilaku orang tuanya itulah pembiasan dn
perilau orang tuanya itulah yang menjadi cara yang baik untuk mengajarkan
anak-anaknya kepada akhlak yang sesuai menurut pendangan Islam.
2.5.
Terwujudnya Suatu keluarga Sehat dan Bahagia
Adapun
perwujudan suatu keluarga yang dapat dikategorikan sebagai keluarga yang sehat
dan bahagia yang amat penting bagi tumbuh kembangnya seorang anak, yaitu:
1. Kehidupan beragama
dalam keluarga
2. Menpunyai waktu untuk bersama
3. Mempunyai pola komunikasi
yang baik bagi sesama anggota keluarga
4. Saling menghargai satu sama lain
5. Masing-masing anggota
keluarga merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai kelompok
6. Bila terjadi sesuatu
permasalahan dalam kluarga mereka mampu menyelesiakan secara positif dan
konstruktif (membangun).
Perkembangan/pertumbuhan
kepribadian anak tidaklah terjadi begitu saja. Anak akan tumbuh kembang dengan
biak dan memiliki kepribadian yang matang apabila diasuh dan dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari
uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
Tangung jawab pendidikan
beragama sangatlah berat, khususnya bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya
agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, manusia tidak akan mampu melaksanakan
apa-apa termasuk melaksanakan perbuatan seperti mendidik anak, jika tanpa bantuan
dan bimbingan Allah, karena “tiada daya dan
tiada upaya kemampuan, kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
Hendaklah
dalam rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak ada kemampuan
dalam melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akhlak
akan nampak dari keluarga sampai masyarakat.
3.2. Saran
Adapun
saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Agar setiap orang tua lebih
memperhatikan pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan agama dan akhlak
2. Mohon pertolongan kepada
Allah untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk dalam mendidik anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Al- Attas, Syed Muhammad Al-Naquib, 1979. Aims
and Objectives of Islamic Education. Jeddah: King Abdul Aziz
University.
Ashraf, Ali.
1989. Horison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Firdaus.
Al-Abrasyi,
Muhammad, Atiyah. 1974. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemahan
Bustami A. Gani dan Djohar Bahry. Djakarta: Bulan Bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Sudah berkomentar dengan baik. Anda Sopan Kami Segan.