Kamis, 04 April 2013

"Khasiat Tanaman dan Buah Jambu Biji"



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan berbagai jenis tanaman. Karena letaknya yang berada pada garis khatulistiwa, sehinga hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik didalamnya. Sebagian besar tanaman-tanaman tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Obat herbal dapat bersal dari tanaman, hewan atau mineral, yang digunakan untuk menjaga kesehatan, menyembuhkan penyakit, dan pemulihan setelah sakit berat.
Obat herbal telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat untuk pengobatan, sehingga dapat dikenal dengan obat tradisional. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat herbal adalah tanaman jambu biji. Tanaman jambu biji dapat ditemukan dengan mudah disekitar lingkungan kita, karena tanaman ini dapat tumbuh secara liar.
Pemanfaatan jambu biji ternyata sangatlah multiguna. Sayangnya, tidak banyak orang yang paham tentang khasiat dari tanaman jambu biji tersebut. Padahal jika diramu dengan benar, tanaman dan buah jambu biji dapat mengobati berbagai penyakit. Dari penyakit seperti diare, sampai menurunkan kolestrol darah.
Karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat tanaman jambu biji maka penulis mencoba menyusun karya tulis yang berjudul “Khasiat Tanaman dan Buah Jambu Biji”. Untuk dapat memberikan atau menyajikan informasi tentang apa sebenarnya khasiat tanaman dan buah jambu biji.
Oleh karena itu penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
1.2   Rumusan Masalah
dari gambaran diatas telah jelas bahwa tanaman dan buah jambu biji sangat berguna bagi kehidupan masyarakat. Selain sebagai penghias halaman rumah ternyata tanaman dan buah jambu biji bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, bahan minuman, dan juga untuk keperluan rumah tangga. Oleh Karen itu penulis dapat mengambil permasalahan yaitu:
1.    Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman dan buah jambu biji?
2.    Bagaimana cara penggunaan buah jambu biji sebagai obat?
3.    Manfaat apa saja dari tanaman dan buah jambu biji?
1.3   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman dan buah jambu biji.
2.    untuk mengetahui cara-cara dalam penggunaan jambu biji sebagai obat.
3.    Untuk mengetahui bagian-bagian dari tanaman jambu biji yang dapat dimanfaatkan sebagai obat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi serta memilki khasiat dalam penyembuhan berbagai macam penyakit karena mengadung nilai gizi dan mempunyai kadar vitamin C yang tinggi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. (Setiawan Dalimartha, 7: 2008).
Secara invitor, infus daun jambu biji dengan bermacam-mcam kepekatan menunjukan perbedaan yang nyata pada diameter daerah hambatan Kuman Shigella Flexnesi dan Shigella Sonnei, sebagai penyebab disentri basiler. (Imam Subagyo, Wahyu Dyatmiko, dan Abdul Karim, 199: 1981).
Rebusan daun jambu biji kadar 5%, 10% dan 20% dapat mengurangi kontraksi usus halus terpisah marmot, yang sebanding dengan atropine sulfat 2,5 mcg/ml. Kekuatan relaksasi antara rebusan 5%, 10% dan 20% tidak menunjukan perbedaan yang nyata. (Natsir P. Djunaid, 199: 1986).
Infus daun jambu biji dapat menghambat pertanaman bakteri Staphylococcus Aureus denagn perkiraan kadar terendah sebesar 2%, tetapi tidak menghambat pertanaman bakteri Escherichia Colli samapai batas 10%. (Prima Yuniarti, 199: 1991).
Infus buah jambu biji pada kelinci memilki efek Hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah). (Letty Puspitawati, 199: 1993).
Waktu timbulnya asfiksia lebih panjang pada kelompok yang mendapat infus daun jambu biji 5% dibandingkan pada kelompok yang mendapat NaCl fisiologis dan atropine sulfat (P<0,05).
Waktu timbul asfikasia antara infus daun jambu biji dan fenilhidramin HCl tidak berbeda nyata (P<0,05).
Asfiksia tidak terjadi pada kelompok yang mendapat infus daun jambu biji 10%, efedrin HCl, dan aminofilin, (Aznan Lelo, Yuneldi Anwar, M.Iskandar Lubis, 199: 1993).

BAB III
METODE PENULISAN

Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan yaitu mencari buku-buku dan dengan memadukan informasi yang sesuai dengan judul yang akan dibahas.

3.1     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
3.1.1 Waktu               : 28 Desember 2009   
3.1.2 Tempat              : Laboratorium MAN Tomini


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Mengenal Tanaman Jambu Biji
Jambu biji (Psidium Guanjava) dikenal dengan sinonim P pomiferum L dikenal juga dengan nama lokal jambu bahasa (Melayu), jambu klutuk (Sunda), glima breueh (Aceh), jambu paratugala (Makasar), paratukala (Bugis), jambu (Baree), kujabas (Roti), biabuto (Bual).
Tanaman jambu biji ini berasal dari Amerika tropis dengan demikian tanaman ini tergolong tanaman daerah tropis, dimana sinar matahari, suhu dan kelembapan udara yang tinggi merupkan kebutuhan tanaman ini. Tanaman jambu biji banyak ditanam diperkarangan atau kebun, tetapi tumbuh secara liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.200 meter dari permukaan laut.
Tanaman jambu biji bentuk batangnya berkayu, keras, kulit batang licin mengelupas, berwarna coklat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, daun muda berambut halus, permukaan danu atas tua daun muda berambut licin. Helaian daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata agak melekuk keatas, pertulangan menyirip, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang agak masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah mengumpul ditengah, kecil-kecil dan keras, berwarna kuning kecoklatan. Pohon jambu biji dapat menjulang tinggi sekitar 15 meter keatas dan dapat diperbanyak dengan biji, okulasi, atau tunas yang berakar.

4.2 Sifat dan Khasiat
Daun rasanya sepah, sifatnya netral, dan mengandung zat flavonoid yang dapat memperlambat penggandaan (replikasi) Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim reseeved transcriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA didalam tubuh manusia.
Buah rasanya manis, berkhasiat antioksidan karena mengandung beta karoten dan vitamin C yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah. Karena dapat meningkatkan jumlah trombosit pada penderita deman berdarah, mengatasi hemostatis, anti radang dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) tromosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit, dan berak darah. Hasilnya, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang baru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.
Selain sebagai obat buah jambu biji juga dapat dimanfaatkan menjadi manisan, dibuat es krim, sorbet atau diolah menjadi selai.

4.3 Kandungan Kimia
Daun-daun jambu biji mengandung zat samak sekitar 9%, minyak asiri berwarna kehijauan yang mengandung eugeno sekitar 0,45, minyak lemak 65, dammar 3%, triterpenoid asam laktat, asam apfel dan garam-garam mineral. Buah mengadung asam amino (tritofan, lisin), pectin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium, belerang, dan vitamin (A, B1 dan C). Saat menjelang matang, kandungan vitamin C dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk.
Jambu biji kaya dengan serat yang larut dalam air, terutama dibagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan gukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya keseluruh tubuh.

4.4 Indikasi
·      Daun digunakan untuk pengobatan:
1.    Diare akut dan kronis, disentri.
2.    Perut kembung pada bayi dan anak-anak.
3.    Kadar kolestrol darah tinggi.
4.    Haid tidak lancar.
5.    Sering buang air kecil (ayang-ayangan).
6.    Luka berdarah dan sariawan.
·      Buah digunakan untuk pengobatan:
1.    Kencing manis (diabetes mellitus).
2.    Kadar kolestrol darah tinggi (hiperkolestrolemia), dan sariawan.
·      Ranting muda digunkan untuk pengobatan:
1.    Keputihan (leukorea).
·      Akar digunakan untuk pengobatan:
1.    Disentri
4.5 Cara dan Contoh Peamakaian
4.5.1 Cara Pemakian
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 gram daun segar atau 2,5-4, 4 daun kering, lalu minum. Untuk pemakian luar, rebus daun segar. Gunakan air rebusnya untuk mencuci luka dan vagina (pada keputihan). Cara lain, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan.
4.5.2 Contoh Pemakian
1. Diare
Rebus satu genggam daun jambu muda segar dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya. Gunakan untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau, minum selagi hangat 2-3 kali sehari sampai sembuh.
2. Kencig manis (diabetes mellitus)
Potong-potong satu buah jambu biji, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas, saring, lalu minum sekaligus 2 kali sehari.
3. Sariawan
Rebus daun segar secukupnya (iris kasar) dan satu jari kulit jambu biji dengan satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan minum sebagai teh. Habiskan ramuan ini dalam sehari.
4. Menurunkan kadar kolestrol darah
Rebus 7 lembar daun jambu biji, 2 genggam daun ceremai, dan 10 lembar daun sirih (semuanya segar) dengan 3 gelas sampai air rebusan tersisa setengannya (selama merebus panci harus tertutup). Setelah dingin, saring dan minum ¾ gelas setiap pagi dan malam hari.
5.Luka berdarah
Giling sampai halus daun jambu biji yang baru dipetik secukupnya, tempelkan pada luka, lalu balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan 3 kali sehari sampai sembuh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari berbagai uraian pembahasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Selain digunakan sebagai obat tanaman dan buah jambu biji juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis makanan dan minuman.
2.    Penggunaan jambu biji dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang sangat sederhana seperti yang telah dibahas sebelumnya.
3.    Bagian-bagian dari tanaman jambu biji yang dapat dimanfatkan sebagai obat adalah daun, buah mengkal, ranting muda, dan akar.
5.2 Saran
1. manfaatkan tanaman yang ada dilingkunganmu dan ketahui apa manfaat dan fungsi tanaman tersebut.
2. Alangakah baiknya kita memanfaatkan tanaman yang ada daripada harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk pengobatan.


DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, Setiawan. 2008. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Dinamika Media.
Mulyati. 2002. Manfaat Berbagai Jenis Tanaman. Sumber Agung. (Karya ilmiah tidak dipublikasikan).
Trubus. 1998. Gebrakan Buah-buah Pendatang. Jateng: Suara Merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih Sudah berkomentar dengan baik. Anda Sopan Kami Segan.